Jumat, 22 Juni 2012

Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN MUSUH ALAMI

PENGERTIAN MUSUH ALAMI SERANGGA HAMA

Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga.Musuh alam biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga.Untuk beberapa spesies, musuh alami merupakan kekuatan utama yang mengatur dinamika populasi serangga, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana musuh alami dapat mempengaruhi populasi serangga untuk mengestimasi pengaruhnya. Untuk menjelaskan kepadatan populasi serangga dan memprediksi terjadinya outbreaks, dalam pest management program, kita perlu memahami musuh alami untuk memanipulasinya di lapangan sebagai pengendali hama.
Pengendalian hayati (biological control) adalah taktik pengendalian hama yang melibatkan manipulasi musuh alami hama yang menguntungkan untuk memperoleh pengurangan jumlah populasi dan status hama di lapangan.Biological control berbeda dengan natural control, natural control dalam prakteknya melibatkan agen lain selain musuh alami, misalnya cuaca atau makanan. Beberapa author mengungkapkan bahwa biological control dalam arti luas termasuk semua metode yang melibatkan organism hidup sebagai bagian dari taktik pengendalian, seperti penggunaan inang yang resisten, pelepasan serangga steril, atau manipulasi genetic.
Organisme dalam aktivitas hidupnya selalu berinteraksi dengan organisme lainnya dalam suatu keterkaitan dan ketergantungan yang kompleks.Interaksi antar organisme tersebut dapat bersifat antagonistik, kompetitif atau simbiotik. Sifat antagonistik ini dapat dilihat pada musuh alami yang merupakan agen hayati dalam pengendalian hama. Musuh alami memiliki peranan dalam pengaturan dan pengendalian populasi hama, sebagai faktor yang bekerjanya tergantung kepada kepadatan, dalam kisaran tertentu musuh alami dapat mempertahankan populasi hama di sekitar aras keseimbangan umum.
Setiap spesies serangga hama sebagai bagian dari komplekskomunitas dapat diserang oleh serangga lain atau oleh patogen penyebab penyakit pada serangga. Ditinjau dari segi fungsinya musuh alami dapat dikelompokan menjadi predator, parasitoid dan patogen.
Musuh Alami adalah Suatu mahluk hidup (organisme > Predator, Parasitoid dan Patogen) yang dapat mengendalikan hama penyakit dan gulma (OPT)
1.    Predator / Pemangsa :
Adalah binatang ( serangga, laba-laba dan binatang lain ) yang memburu, memakan atau menghisap cairan tubuh binatang lain sehingga menyebabkan kematian. Kadang-kadang disebut “ predator” Pemangsa berguna karena memakan hama tanaman. Semua laba-laba dan capung merupakan contoh pemangsa.
2.    Parasitoid :
 Adalah serangga yang hidup sebagai parasit di dalam atau pada tubuh serangga lain ( serangga inang ), dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna karena membunuh serangga hama. Ada beberapa jenis tawon (tabuhan) kecil sebagai parasitoid serangga hama .Parasitoid yang aktif adalah stadia larva sedangkan imago hidup bebas bukan sebagai parasit dan hidupnya dari nectar, embun madu, air dll.
3.    Patogen :
Adalah Mikroorganisme yang dapat memnyebabkan infeksi dan menimbulkan penyakit terhadap OPT. Secara spesifik mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga disebut entomopathogen, patogen berguna karena mematikan banyak jenis serangga hama tanaman, seperti jamur, bakteri dan virus. Patogen yang bisa mengendalikan hama dan penyakit disebut sebagai Pestisida Mikroba.
AGENS ANTAGONIS :
Adalah Mikroorganisme yang mengintervensi/menghambat pertumbuhan patogen penyebab penyakit pada tumbuhan

PENGENDALIAN ALAMI (Natural Control) :
Adalah Proses pengendalian OPT yang berjalan sendiri tanpa ada kesengajaay yang dilakukan oleh manusia

PENGENDALIAN HAYATI (Biological Control) :
Merupakan taktik pengelolaan hama secara sengaja dengan memanfaatkan atau memanipulasi musuh alami/agens hayati untuk menekan atau mengendalikan OPT

CARA KERJA MUSUH ALAMI (AGENS HAYATI)
1.    Predator :
Memakan mangsanya secara langsung
2.    Parasitoid :
Meletakan telur pada tubuh hewan sasaran, kemudian setelah menetas larvanya menghisap cairan tubuh hewan sasaran tersebut hingga mati
 3.    Patogen :
a.    Jamur tersebut masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit diantara ruas-ruas tubuh
b.    Mekanisme penetrasinya dimulai dengan pertumbuhan spora pada kutikala
c.    Didalam tubuh serangga hifa berkembang dan selanjutnya memasuki pembuluh darah, melalui beberapa proses lebih lanjut di dalam tubuh menyebabkan kematian serangga


PREDATOR SERANGGA HAMA
Pemanfaatan Musuh Alami Serangga Hama

PENGERTIAN MUSUH ALAMI

            Musuh Alami adalah Suatu mahluk hidup (organisme > Predator, Parasitoid dan Patogen) yang dapat mengendalikan hama penyakit dan gulma (OPT). Musuh alami terdiri dari pemangsa/predator, parasitoid dan patogen. Pemangsa adalah binatang (serangga, laba-laba dan binatang lain) yang memakan binatang lain sehingga menyebabkan kematian. Kadang-kadang disebut “predator”. Predator berguna karena memakan hama tanaman. Semua laba-laba dan capung merupakan contoh pemangsa. Parasitoid adalah serangga yang hidup di dalam atau pada tubuh serangga lain, dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna karena membunuh serangga hama, sedangkan parasit tidak membunuh inangnya, hanya melemahkan.
Ada beberapa jenis tawon (tabuhan) kecil sebagai parasitoid serangga hama. Patogen adalah penyebab penyakit yang menyerang binatang atau makhluk lain. Patogen berguna karena mematikan banyak jenis serangga hama tanaman teh. Ada beberapa jenis patogen, antara lain jamur, bakteri dan virus.
Musuh alami sebaiknya dilestarikan karena mereka merupakan teman petani. Semua jenis musuh alami membantu petani mengendalikan hama dan penyakit. Karena itu, musuh alami jangan dibunuh atau dimusnahkan.
 Cara melestarikan musuh alami adalah:
1.    Jangan menggunakan pestisida kimia
2.    Menjaga berbagai jenis tanaman, terutama tanaman berbunga, di kebun atau sekitar kebun. Jika terdapat bermacam- macam tanaman di kebun, biasanya jumlah musuh alami yang berada di kebun juga lebih banyak.
3.    Mengusahakan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan musuh alami tersebut (konservasi).


MACAM MACAM PREDATOR

1.    LABA LABA
Laba-laba tidak termasuk golongan serangga.Semua serangga mempunyai 6 kaki, tetapi laba-laba berkaki 8. Semua laba-laba adalah sahabat petani karena memakan hama. Bila terdapat banyak laba-laba di kebun petani, hama lebih mudah terkendali. Laba-laba tidak mengalami metamorfosa.Setelah telur menetas, keluarlah laba-laba kecil, dan bergantikulit beberapa kali. Laba-laba kecil bentuknya sama dengan laba-laba dewasa.
 Laba laba tidak bermetamorfosa. Prosesnya adalah telur ---->  laba-laba, ada jenis laba-laba yang membuat jaring untuk menangkap mangsanya, ada juga yang berburu di tanah atau di tanaman.
Laba-laba betina biasanya jauh lebih besar daripada laba-laba jantan. Karenanya, sulit dipercaya bahwa betina dan jantan adalah jenis yang sama. Laba-laba jantan harus mendekati betina dengan hati-hati karena berbahaya.Mungkin si betina sedang lapar.Kadang-kadang laba-laba jantan tidak jadi kawin, tetapi dimakan oleh si betina.Sering pula terjadi bahwa si betina memakan yang jantan setelah selesai kawin.
 
Macam Macam Laba Laba
a.    Laba-laba lompat (Jumping Spiders )
Famili Salticidae, Ordo Araneae

Laba-laba lompat bersikap aktif hanya pada siang hari.Laba-laba lompat bermata delapan. Dua mata besar menghadap ke depan, tetapi mata lainnya kecil. Matanya tajam dan bisa melihat mangsanya dari jauh.Laba-laba ini dapat menerkam mangsanya dengan cepat sekali, bahkan dapat menangkap lalat yang terbang cepat.Laba-laba ini tidak membuat jaring,tetapi meronda di tanaman mencari mangsa.Sutera digunakan untuk menenun tali pengaman, sehingga bila jatuh dari daun, tali itu menghindarinya jatuh sampai ke tanah.Sutera juga dipakai untuk membuat sarung telurnya. Laba-laba dapat menangkap mangsa yang lebih besar darinya dan merupakan pemangsa penting bagi kepik seperti Helopeltis dan ngengat dari ulat jengkal dan hama lain. Laba-laba menusukkan racun yang melumpuhkan mangsa, kemudian mengisap cairannya.
               
Daur hidup        
Laba-laba jantan menggoyangkan kaki depan untuk merayu betina. Setelah kawin, betina membuat sarung dari sutera dan meletakkan telur didalamnya.Ia menjaga sarung itu sampai anak laba- laba keluar dan dapat pergi sendiri. Laba- laba tidak mengalami metamorfosa
 
b.    Laba-laba serigala dan laba-laba tutul (Wolf Spiders And Leopard Spiders)
Famili Lycosidae, Ordo Araneae

Laba-laba serigala dan laba-laba tutul umumnya aktif pada malam hari.Laba- laba ini tidak membuat sarang, tapi berburu mangsa, sehingga disebut laba- laba pemburu.Serangga yang dilihatnya, dikejar, ditangkap dan digigit/dimakan.Laba-laba serigala dan tutul bermata tajam.Matanya delapan, tetapi ada dua yang lebih besar.Laba-laba serigala dan tutul berjalan di atas tanah mencari serangga.Juga berburu di cabang dan dedaunan pohon teh. Laba-laba ini memakan ngengat, ulat dan serangga lain. Setelah menangkap serangga, laba-laba menyuntikkan racun yang melumpuhkan korban, kemudian mengisap cairan tubuh korban.

Daur hidup
Laba-laba jantan menggoyangkan bagian mulutnya (yang tampaknya seperti kaki) untuk merayu betina.Setelah perkawinan, laba-laba betina menenun kantong telur yang disambungkan ke bagian belakang tubuhnya.Kantong ini dibawa ke mana- mana, juga saat berburu.Anak laba-laba yang menetas naik ke punggung induknya, yang mampumembawa 100 anak di punggungnya. Sesudah cukup besar, mereka turun dari induknya pada saat angin berhembus,mengangkat bagian belakang badannya, menenun sutera, dan ditiup angin ke tempat lain.
 
c.    Laba-laba bermata tajam ( Lynx Spiders )Famili Oxyopidae, Ordo Araneae

Laba-laba ini tergolong laba-laba pemburu, aktif sepanjang hari. Tidak membuat sarang, tapi menerkam mangsanya.Kadang-kadang menunggu mangsa lewat, baru diterkamnya, atau berpatroli di tanaman-tanaman untuk mencari mangsa.Laba-laba ini bermata enam, terletak pada segienam yang menonjol di atas kepala.Kakinya berduri panjang.Sutera digunakan untuk menenun tali pengaman, sehingga bila jatuh dari daun, tali itu menghindarinya jatuh sampai ke tanah.
Laba-laba ini dapat menangkap mangsa yang jauh lebih besar daripada dirinya sendiri. Bahkan dapat menangkap ngengat, ulat jengkal, wereng, dan serangga lain seperti Helopeltis dan memegangnya sambil menghisap cairannya. Laba-laba ini adalah pemburu yang sangat efektif.

Daur hidup
Laba-laba betina menjaga sarung telurnya setelah kawin.Tapi mereka berumur pendek, mati sebelum telurnya menetas.Setelah menetas, anak-anak harus dapat berburu sendiri, tanpa bantuan induknya.
 
d.    Laba-laba pembuat jaring ( Orb Web Spinning Spiders ) Famili Araneidae, Tetragnathidae, dll;
Ordo Araneae

Banyak jenis laba-laba membuat jaring.Mata dan kaki laba-laba ini lemah, tidak mampu menangkap mangsa tanpabantuan jaringnya.Laba-laba jaring bulat menunggu dengan sabar.Ada yang tinggal di tengah jaring, ada juga yang bersembunyi di daun terlipat.Laba-laba lari ke mangsanya hanya bila ada getaran serangga yang terperangkap.Diakemudian menggigit dan melumpuhkannya.Kadang-kadang langsung mengisap cairan, atau membungkus korban dengan sutera untuk dimakan di lain waktu.Ada jenis berukuran besar dan kecil.Ada yang membuat jaring bulat, ada juga yang
membuat jaring dengan bentuk kubah. Ada jenis yang menggunakan jaring yang sama selama beberapa minggu, menunggu di tengah-tengah jaringnya sepanjang hari. Jenis lain membuat jaring baru setiap malam. Pagi-pagi ia memakan jaring yang sebelumnya dia buat, kemudian bersembunyi menunggu malam tiba lagi.

Daur hidup
Jantan sering lebih kecil dari betina, dan ada jantan dengan warna yang sangat berbeda dari betina.Setelah kawin, betinamembuat sarung berisi ratusan telur.Ia terus menjaganya. Betina mati sebelum anaknya lahir.Anak-anak menenun payung sutera dan dibawa angin ke tempat baru.

2.    Tungau pemangsa / predator (Predatory Mites)
Famili Phytoseiidae, dll; Ordo Acari

Sebagian jenis tungau adalah predator. Tungau tersebut mampu mengendalikan beberapa jenis hama dalam agroekosistem teh dan tanaman lain. Tungau predator memangsa tungau lain, trips, dan kutu putih. Dia menyerang mangsanya, menusuk badannya, lalu mengisap bagian dalamnya. Satu tungau dapat memakan 1 sampai 5 nimfa trips per hari. Ada beberapa genus tungau yang terkenal sebagai predator, misalnya, Phytoseiulus dan Typhlodromus.Kebanyakan spesies dari genus Amblyseius adalah predator juga.Memang tidak semua tungau adalah predator.Ada banyak jenis yang memakan tanaman, dan sebagian dari jenis-jenis ini merusak tanaman budidaya hingga merugikan petani.Terdapat juga tungau parasit dan tungau pengurai.

Daur hidup

     Tungau mengalami metamorfosa yang berbeda dari serangga dan laba-laba.Telur menetas menjadi larva yang berkaki enam.Larva berganti kulit dan menjadi nimfa, yang berkaki delapan.Nimfa berganti kulit beberapa kali selama pertumbuhan, lalu menjadi dewasa.

 3.    Semut (Ants)
Famili Formicidae, Ordo Hymenoptera

Ada beribu-ribu macam semut di dunia ini. Semut memiliki pengaruh atas lingkungannya dengan banyak cara. Sebagian bermanfaat untuk manusia dan sebagian tidak.Semut di Indonesia pada umumnya tidak merusak tanaman budidaya. Di kebun teh, semut merupakan musuh alami karena menyerang ulat dan beberapa macam hama lain, contohnya Helopeltis. Semut adalah serangga sosial.Dalam masyarakat semut terdapat beberapa lapisan  sosial.  Lapisan yang  paling  berkuasa adalah sang ratu yang mengeluarkan telur; telur dipelihara di dalam sarang oleh lapisan pekerja. Masyarakat di jaga oleh lapisan prajurit.
 
Daur hidup
Masyarakat semut mempunyai ratu yang menghasilkan telur.Telur menetas menjadi larva, yang diberi makanan oleh semut pekerja.Sesuai dengan gizi yang diberikan pada fase larva ini, larva tersebut nantinya menjadi kaum prajurit atau kaum pekerja.Kemudian larva menjadi kepompong, dan akhirnya semut dewasa keluar dari kepompong untuk bekerja sesuai peranan kaum yang bersangkutan.
Ratu baru berkembang dari larva yang diberi makanan bergizi khusus mengandung unsur “hormon” sehingga serangga dewasanya subur dan mampu menghasilkan keturunan sebagai ratu.

 4.    Tawon kertas ( Paper Wasps, Yellow Jackets, Hornets, Mason Wasps ) Famili Vespidae, Ordo Hymenoptera

Tawon ini sudah dikenal umum.Ada bermacam-macam dengan panjang sekitar 1 cm sampai 4 cm. Tawon ini membuat sarang dari kertas atau tanah untuk memelihara anaknya.Sengatannya menyakitkan.Tawon ini efektif untuk memburubanyak jenis ulat termasuk ulat jengkal.Ia mampu menangkap ulat besar. Macam-macam serangga lain juga dimakan oleh tawon ini. Selain serangga, dia juga makan sari madu dari bunga.

Daur hidup
Tawon kertas ini adalah serangga sosial yang membuat sarang dari kertas.Seperti semut, masyarakat tabuhan kertas inidikuasai oleh ratu. Kertasnya di produksi tawon ini dengan cara mengunyah kulit pohon. Ratu tawon meletakkan sebutirtelur dalam setiap lubang atau sel di sarang itu dan kemudian menetas menjadi larva   yang  diberi    makan  oleh  kaum  pekerja  didalamsarang. Telur menetas dan tawon pekerja membawa potongan tubuh ulat atau serangga lain untuk makanan larva. Madu juga dibawa untuk makanan larva.Setelah keluar dari kepompong, tabuhan ini muncul sebagai tawon pekerja yang baru.Ia meneruskan hidupnya sebagai pekerja dewasa, dan ikut mencari makanan untuk sarang. Tawon pekerja tidak kawin.Hanya ratu saja yang kawin dan meletakkan telur.
 
5.    Belalang sembah ( Praying Mantis )
Ordo Mantodea

Belalang sembah mudah dikenal karena kaki depannya dibentuk khusus untuk menangkap dan memegang mangsa.Kepalanya bisa bergerak dengan bebas, sehingga serangga ini adalah satu-satunya yang mampu menoleh ke belakang.Belalang sembah memakan banyak jenis serangga, termasuk hama-hama teh seperti Helopeltis.Belalang sembahbiasanya menunggu sampai mangsa cukup dekat, dan dia menangkap mangsa dengan gerakan cepat menggunakankedua kaki depannya yang dilengkapi duri kecil untuk menusuk mangsanya.

Daur hidup
Telur diletakkan pada tanaman dalam semacam “bungkus” khusus. Bungkus dikeluarkan dari ekor betina dalam bentukcampuran telur dan cairan khusus yang kemudian menjadi kering dan keras. Telur dilindungi dalam bungkus itu hingga menetas.Masing-masing bungkus dapat berisi 200 telur. Nimfa keluar dari bungkus telur secara berurutan dari lubang yang sama. Nimfa kelihatan seperti dewasa kecuali ukurannya lebih kecil dan sayap belum sempurna.Nimfa berganti kulit beberapa kali.Pada waktu kawin, biasanya betina dewasa memakan jantan mulai dari kepalanya.Kemudian, betina mengeluarkan bungkus” telur.


6.    Jangkrik dan belalang antena panjang ( Crickets , Long -Horned Grasshoppers And Katydids )
Famili Gryllidae dan Tettigoniidae, Ordo Orthoptera

Sebagian jenis jangkrik dan belalang antena panjang adalah predator. Sebaiknya masing-masing jenis diuji dalam kebun serangga untuk melihat apa yang menjadi makanan jangkrik / belalang tertentu. Salah satu contoh jangkrik yang bertindak sebagai predator di kebun adalah jangkrik Metioche .Dia memakan telur serangga. Pada umumnya, jangkrik dan elalangantena panjang predator suka memakan telur atau serangga lain seperti ulat atau kutu. Memang tidak semua jangkrik danbelalang antena panjang adalah predator.Kebanyakan jenis belalang antena panjang memakan tanaman.Dalam golongan jangkrik ada banyak yang bertindak sebagai pengurai.

Daur hidup
Betina belalang antena panjang memasukkan telur ke dalam bagian tanaman atau tanah.Telur menetas dan nimfa keluar.Nimfa makan dan berganti kulit beberapa kali sambil tumbuh.Terakhir kali berganti kulit dia menjadi dewasa.Betina jangkrik bertelur dalam tanah atau tanaman.Dia juga melewati fase nimfa untuk mencapai fase dewasa. Sekilas bentuknya seperti belalang pedang ( Sexava )
 
7.    Lalat menari (lalat kaki panjang) ( Dance Flies Or Long-Legged Flies )
Famili Dolichopodidae, Ordo Diptera

Lalat ini dianggap sebagai predator yang memangsa serangga kecil.Kakinya panjang sekali dan warnanya hijau kilat yang cemerlang.Ia dapat berlari dengan cepat. Lalat ini dapat ditemukan di kebun teh dan senang sekali hinggap di atas daun di bawah cahaya matahari.Lalat ini adalah makhluk siang hari. Larva lalat menari adalah pemangsa kutu daun dan serangga kecil lain yang efektif.

Daur hidup
Lalat dewasa meletakkan telur di dalam kolam air atau kayu lapuk.Larva dapat hidup di air, kayu lapuk, batang rumput-rumputan, di bawah kayu dan juga ada yang bersifat parasit.Setelah larva berganti kulit beberapa kali, dia menjadi kepompong.Lalat dewasa sering mengunjungi kebun dan merupakan predator.

 8.    Lalat apung (lalat bunga) (Hover Flies Or Flower Flies)
Famili Syrphidae, Ordo Diptera

Larva lalat bunga adalah pemangsa kutu daun dan serangga lain yang efektif. Lalat melayang-layang tanpa bergerak, seperti mengapung di udara.Bentuknya seperti tawon kurus dan kecil.Belang-belangnya adalah samaran pelindung.Jika ingin menemukan kutu daun, cari saja lalat bunga yang melayang.Kutu daun tidak tersebar di seluruh kebun, tetapi biasanya pada beberapa pohon saja.

Daur hidup
Lalat dewasa meletakkan telur (mungkin berwarna jingga) di sebelah bawah daun di antara kutu daun.Seekor larva dapat memakan lebih dari 70 kutu daun setiap hari.Kutu daun dimakan satu per satu, diangkat dan diisap sampai kering.Kutu daun bodoh, tidak memperhatikan raksasa pemangsa ini di antaranya.Warna larva bisa krem dengan tanda coklat keunguan, bisa juga hijau.Kepompong mirip larva, tetapi keras, licin dan tersambung pada tanaman.Lalat dewasa sering mengunjungi bunga-bunga untuk makan serbuk bunga dan sari madu.Berarti, kita dapat membantu teman petani ini dengan melestarikan tanaman berbunga di kebun.Selain bermanfaat sebagai musuh alami, lalat bunga juga membantu dalam penyerbukan bunga.

9.    Lalat jala (sayap jala) (Green Lacewings)
Famili Chrysopidae, Ordo Neuroptera

Lalat jala memburu serangga lain untuk dimakan. Lalat jala bermanfaat di kebun teh karena memakan kutu daun (aphid/aphis) dan hama lain yang kecil. Di beberapa negara, lalat jala dikembangbiakkan dan dilepas sebagai agens hayati untuk mengendalikan hama.

Daur hidup
Telur lalat jala sering diletakkan pada bagian atas daun.Bentuknya aneh, seperti gumpalan kuning kehijau-hijauan kecil pada ujung tangkai tipis yang tegak.Setelah menetas, keluar larva berwarna coklat muda keabu-abuan.Larva bentuknya berbeda dari dewasa. Bersembunyi di sekelompok hama dengan cara menutupi badannya dengan mayat hama yang dimakannya. Larva ini tidak dapat terbang, tapi melata dari satu tempat kutu ke tempat kutu lain. Jika menemukan kelompok kutu, larva tetap di situ dan makan terus.Nafsu makannya besar dan makannya rakus sekali.Kepompong biasanya diikat pada permukaan bawah daun.Lalat jala dewasa bukan penerbang yang cepat atau kuat, terbangnya lambat dan tidak begitu lancar.Panjangnya sekitar 1 sampai 2 cm.


10. Capung besar dan capung jarum
(Dragonflies And Damselflies)
Ordo Odonata

Capung besar dan capung jarum terbang cepat sehingga dapat menangkap serangga lain yang sedang terbang. Panjangnya bisa di antara 2 sampai 13,5 cm. Bahkan beberapa   jenis   capung   memakan  mangsanyasambil terbang. Jenis lain hinggap untuk makan. Capung dapat menangkap dan memakan kutu, nyamuk, dan kepik (misalnya, Helopeltis) di udara. Capung besar mampu menangkap kupu-kupu kecil sementara ia terbang di udara.

Daur hidup
Capung besar dan capung jarum melewatkan masa remajanya dalam air seperti: sawah, kolam atau sungai. Capung betina meletakkan telur di dalam air, dan telur menetas di sana. Nimfa melata di tanaman dan ranting di bawah permukaan air dalam kolam, sungai atau sawah. Nimfa capung menangkap dan memakan binatang air,seperti serangga kecil, bibit ikan kecil, jentik nyamuk dan kecebong.Jika sudah besar, nimfa melata ke luar air (biasanya pada buluh) dan melepaskan kulitnya menjadi dewasa yang bersayap.Ia memompa cairan ke dalam urat sayap untuk membuka sayapnya. Kadang-kadang terlihat dua capung yangekornya disambung.Capung ini sedang kawin untuk menghasilkan generasi baru serangga yang indah dan berguna ini.


11. Kumbang Coklat ( Coccinella sp )

Sejenis kumbang berwarna coklat kemerahan berbintik hitam yang aktif berpindah-pindah tempat mencari mangsa. Jika bertemu wereng coklat, kumbang itu dengan gerak cepat menangkapnya dengan menggunakan kaki bagian depan dari arah belakang dan langsung memakannya.Makanan kesukaannya adalah wereng coklat (Nilaparvata lugens) dengan ganasnya menghisap cairan sel jaringan padi bagian batang dan menaruh cairan ludah  yang  beracun  sehingga  tanaman padi menguning lalu mati.Selain itu, wereng coklat ini menularkan virus penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa sehingga produksi padi turun bahkan gagal panen.

12. Kumbang kubah (kumbang helm/ koksi) ( Ladybird Beetles )
Famili Coccinellidae, Ordo Coleoptera

Kumbang ini berukuran kecil: hanya 7– 8 mm. Tetapi kumbang ini rakus memakan beberapa jenis kutu termasuk aphis.Bila tidak diusir oleh semut, kumbang kubah bisa dijumpai pada tempat di mana kutu-kutu berkumpul pada daun teh.Kalau menemukan kutu-kutu, kumbang kubah tetap di sana dan mulai makan. Ia mulai makan kutu mangsanya setelahmatahari terbit. Baik larva maupun dewasa giat mencari kutu-kutu untuk makanan.Larva lebih rakus dari yang dewasa.Di dalam rumah kaca, kumbang kubah sengaja disebarkan sebagai musuh alami.Spesies Curinus berwarna biru tua dengan bahu oranye di bawa masuk ke Indonesia dari luar negeri untuk mengendalikan kutu loncat pada lamtoro.

Daur hidup
Kumbang helm biasanya meletakkan telur pada bagian tanaman yang ada kutu-kutu. Kelompok sekitar 50 butir telur atau lebih diletakkan tidak beraturan, pada daun atau ranting. Larva setiap jenis kumbang helm berwarna berbeda, tapi agak mirip dengan dewasanya.Kumbang hitam berbintik merah mempunyai larva abu-abu tua dengan tanda merah.Larvanya rakus sekali, ratusan kutu-kutu dimakan setiap hari.Kepompong menyerupai kumbang dewasa yang terletak pada tanaman. Kumbang dewasa mudah diketahui: bulat dan mengkilat seperti helm kecil.

13. Kumbang harimau ( Tiger Beetles )
Famili Cicindelidae, Ordo Coleoptera

Gerak-gerik kumbang harimau giat dan cepat sekali.Ia dapat lari secepat kecoa. Ia dapat terbang meninggalkan permukaan daun dengan cepat sekali. Ia mempunyai hiasan dan warna cemerlang, seperti hijau kebiru-biruan berkilat. Matanya besar sekali untuk melihat mangsanya.Kumbang harimau merupakan predator yang kuat.Baik larva maupun dewasa menangkap mangsanya dengan taring besarnya, kemudian memakannya.Ia aktif berburu pada siang hari, melihatgerak-gerik mangsanya dengan mata yang besar dan indah, kemudian menangkapnya.

 Daur hidup
Telur diletakkan di seresah daun dan tanaman. Setelah menetas, larvanya membuat lubang di tanah. Kepala larva berbentuk rata sehingga larva dapat menyembunyikan diri di dalam lubang tanah dengan meratakan kepalanya dengan permukaan tanah disekitarnya. Serangga mangsa yang lewat tidak bisa melihatnya. Larva kumbang keluar menangkap mangsa dengan cepat.Bila mangsa mencoba mundur, larva dapat membuka semacam kait yang ada di belakang badannya jadi dia tidak bisa ditarik keluar dari lubangnya sehingga mangsanya tidak dapat melepaskan diri.Larva menjadi kepompong, dan akhirnya kumbang dewasa keluar.




14. Kumbang tanah ( Ground Beetles )
Famili Carabidae, Ordo Coleoptera

Ada banyak jenis kumbang tanah, mulai dari yang kecil (panjangnya 1 cm) sampai yang besar (4 cm).Kebanyakan jeniskumbang ini berwarna abu-abu atau hitam. Ada jenis lain yang berwarna ungu atau perunggu, atau berkilauan berwarnawarni seperti logam.  Kebanyakan jenis kumbang tanah aktif pada malam hari.Pada siang hari mereka bersembunyi di bawah batu, potongan kayu atau dedaunan pada tanah.Beberapa jenis aktif   sepanjang   hari. Hidupnya   kebanyakan   di  dalam tanah, tetapi larva sering ditemukan pada tanaman. Beberapa kumbang tanah memancarkan bau busuk sebagai pertahanan diri.Dewasa maupun larva memakan berbagai jenis serangga.Kumbang ini efektif sebagai predator berbagai jenis ulat.

Daur hidup

     Setelah keluar dari telur, larva sangat aktif, mencari mangsa seperti ulat dan serangga lain pada tanah dan tanaman. Larva biasanya berwarna hitam atau coklat.Tubuh larva panjang, dengan sekitar 12 ruas yang mudah dilihat.Larva menjadi kepompong, dan kumbang dewasa yang keluar dapat hidup lebih dari setahun.

15. Kepik leher ( Assassin Bugs )
Famili Reduviidae, Ordo Hemiptera

Kepik leher adalah pemangsa yang mengesankan. Banyak jenis kepik ini berukuran besar, dengan panjangnya 2 cm atau lebih, tetapi ada juga yang lebih kecil. Bila menemukan serangga untuk dimakan, ia membuka mulut pembuluhnya yang tajam, menusukkan mulutnya ke serangga yang ditangkap dan mengisap bagian dalamnya. Kepik ini adalah pemangsa ulat-ulat, kutu, kepik pengisap (seperti Helopeltis) dan serangga lainnya.Kepik leher adalah pemburu yang sangat
efektif.Sebagian jenis kepik ini aktif siang hari dan sebagian malam hari.

Daur hidup
Beberapa jenis kepik leher meletakkan kumpulan telur pada permukaan tanaman. Jenis lain meletakkan telur secara terpisah. Nimfa kepik leher bentuknya mirip dengan dewasa, tetapi lebih kecil dan tidak mempunyai sayap sempurna , jadi tidak dapat terbang. Debu dan kotoran menempel pada badan beberapa jenis, sehingga tersamar.Banyak jenis kepik leher dewasa berwarna coklat atau hitam, tetapi ada juga yang berwarna terang, ada pula yang berbentuk aneh, seperti daun kering.
 
16. Kepik perisai Andrallus ( Shield Bugs )
Famili Pentatomidae, Ordo Hemiptera

Kepik perisai Andrallus yang bertanduk dua ini adalah pemangsa ulat-ulat pemakan daun teh. Jenis kepik ini panjangnya antara 12 dan 16 mm. Bila kepik menemukan ulat, ia membuka alat mulutnya yang seperti sedotan dan menusukkan jarumnya ke dalam tubuh ulat untuk mengisap cairannya. Kepik Andrallus merupakan pemangsa hama, antara lain ulatjengkal dan ulat penggulung daun. Kepik Andrallus merupakan pemburu yang sangat efektif.


Daur hidup
Kepik Andrallus meletakkan kumpulan telur pada permukaan daun.Nimfa kepik Andrallus bentuknya mirip dengan dewasa, tetapi lebih kecil dan tidak mempunyai sayap sempurna, jadi tidak dapat terbang.Debu dan kotoran menempel pada badan beberapa jenis kepik, sehingga menjadi tersamar.Kepik Andrallus dewasa berwarna coklat dengan garis putih pada pinggirnya, dan bintik putih pada punggungnya.

17. Cecopet ( EARWIGS )
Ordo Dermaptera

Sebagian jenis cecopet adalah pemangsa.Cecopet mudah dikenal karena ada penjepit pada ekornya.Penjepit dipakai untuk mengambil dan memegang mangsanya, serta pertahanan diri.Kebanyakan jenis cecopet aktif malam hari.Pada siang hari, mereka bersembunyi dalam tanah atau dalam bagian tanaman.Malam hari dia keluar dan mencari telur, larva dan nimfa serangga yang badannya lembut.Kadang-kadang dia menggerek ke dalam batang untuk mencari mangsa.Seekor cecopet dapat memakan larva 20 sampai 30 ekor setiap hari.Dewasa ada yang bersayap atau tanpa sayap.Jenis-jenis cecopet yang bukan pemangsa, memakan serasah tanaman.

Daur hidup
Telur diletakkan dalam lubang di dalam tanah atau diantara serasah.Cecopet betina menjaga telurnya sampai menetas.Nimfa kelihatan mirip dewasa kecuali berukuran lebih kecil dan sayapnya (jika ada) belum sempurna.Nimfa bergantikulit beberapa kali.Terakhir kali dia menjadi dewasa.Dewasa kawin dan kemudian betina bertelur.Seekor cecopet dapat menghasilkan 200 sampai 300 butir telur setiap peletakan.

 18. Katak, bunglon dan kadal ( Frogs And Lizards )
Katak

Dimusim hujan sering terdengar paduan suara yang kompak dan riuh rendah dari arah genangan air di sudut kebun.Konser ini dihasilkan oleh sekelompok bangkong atau katak.Kelompok bangkong ini juga berjasa dalam mengurangi serbuan nyamuk dan serangga pengganggu lainnya. Ada katak yang meloncat dan melayang dari satu daun ke daun yang lain atau dari cabang ke cabang lain. Ini dinamakan katak terbang atau katak pohon (Rana rhacophorus). Semua jenis katak dapat berfungsi sebagai musuh alami bagi serangga hama tanaman teh. Katak memakan ngengat, kepik dan serangga hama lainnya yang ada pada tanaman teh.

Bunglon dan kadal
Bunglon dan kadal dapat menangkap dan memakan banyak jenis serangga, seperti kepik pengisap daun teh (Helopeltis) dan ngengat. Bunglon dan kadal memang membantu mengendalikan hama di kebun .

TOKEK - CICAK
Sangat jarang sekali artikel yang menuliskan tentang tokek maupun cicak sebagai pengendali alami serangga hama. Mengingat Tokek dan Cicak adalah hewan pemakan serangga, maka kemungkinan itu dapat saja dimanfaatkan untuk pengendali populasi serangga.Tetapi keefektifan Tokek dan cicak masih sangat sedikit penelitian yang meneliti hal ini.Pada akhir akhir ini banyak orang yang memburu tokek maupun cicak karena nilai jualnya lumayan tinggi di pasaran.Baik untuk obat maupun untuk hal yang lainnya.


PARASITOID

Bagian ini membahas serangga parasitoid.Banyak jenis tawon memasukkan telurnya ke dalam tubuh ulat atau serangga lain. Telur itu menetas dalam ulat, dan larva tawon yang sangat kecil memakan tubuh ulat (inang) dari dalam, sehingga ulat mati.Ini yang disebut endoparasitoid. Ada juga parasitoid yang meletakkan telurnya di permukaan inangnya, kemudian menetas dan larvanya memakan dengan cara menghisap cairan tubuh dari luar sampai inangnya mati, dan inilah yang disebut ektoparasitoid. Larva tawon kemudian keluar dari bangkai ulat tadi untuk membuat kepompong.Ada pula jenis yang membuat kepompongnya di dalam mayat ulat inangnya.Setelah keluar dari kepompong, tawon dewasa dapat terbang dan kawin. Kemudian betina mencari ulat lain untuk meletakkan telurnya. Beberapa jenis tawon kecil dapat mematikan hama-hama teh. Ada macam-macam tawon yang menyerang banyak jenis telur, ulat, kutu, kepik, dan serangga hama lain.

PENGERTIAN PARASITOID
Parasitoid : Adalah serangga yang hidup sebagai parasit di dalam atau pada tubuh serangga lain ( serangga inang ), dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna karena membunuh serangga hama. Ada beberapa jenis tawon (tabuhan) kecil sebagai parasitoid serangga hama .Parasitoid yang aktif adalah stadia larva sedangkan imago hidup bebas bukan sebagai parasit dan hidupnya dari nectar, embun madu, air dll.
Secara lebih jelasnya Parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Kemudian parasitoid mirip dengan parasit khusus kecuali dalam nasib inang tertentu.Dalam hubungan parasit khusus, parasit dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang. Khasnya, parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan.Bila diperlakukan sebagi bentuk parasitisme, istilah nekrotrof kadang-kadang digunakan, meski jarang.
Jenis hubungan ini nampaknya hanya terjadi pada organisme yang memiliki tingkat reproduksi yang cepat, seperti serangga, atau tungau (jarang).Parasitoid juga sering berkembang bersama dengan inangnya. Banyak biolog yang menggunakan istilah parasitoid untuk hanya merujuk pada serangga dengan jenis riwayat hidup seperti ini, namun beberapa orang berpendapat istilah ini mesti digunakan lebih luas untuk mencakup nematoda parasit, kumbang penggerek benih, bakteri dan virus tertentu (mis. bakteriofag) yang semuanya harus menghancurkan inangnya.
Ada pula jenis lalat yang bentuknya mirip lalat rumah yang sebenarnya adalah parasitoid ulat.Beberapa jenis lalat meletakkan telur atau tempayak hidup pada punggung ulat.Tempayak kemudian memakan ulat. Lalat parasitoid jenis lain meletakkan telurnya pada daun yang dimakan ulat, kemudian dengan cara itu dapat masuk ke dalam tubuh ulat. Parasitisasi oleh tawon dan lalat merupakan pengendalian secara alami yang mencegah telur, larva dan kepompong menjadi dewasa yang dapat berkembangbiak.Banyak macam parasitoid membutuhkan sari madu dari bunga untuk mendukung perkembangbiakan yang lebih baik.Jadi keberadaan bunga (bunga tanaman teh dan tanaman lainnya di dalam ataupun sekitar kebun) penting sekali.Tanaman berbunga dapat ditanam di pinggir kebun teh atau dalam pekarangan kita.

MACAM MACAM PARASITOID
1.    Tawon ichneumonid (tawon pinggang ramping) (Ichneumonid Wasps)
Famili Ichneumonidae, Ordo Hymenoptera

Ada banyak jenis tawon ichneumonid, dan tawon ini terdapat dalam berbagai warna. Tawon ini dapat menjadi parasitoid pada berbagai serangga hama, seperti ulat jengkal. Beberapa jenis ichneumonid menyerang inang dengan cara memakannya dari luar. Jenis lain makan ulat inangnya dari dalam.

Daur hidup
Tawon ichneumonid terbang mencari ulat sebagai inang untuk generasi yang akan datang. Tawon hinggap pada ulat inangnya dan menaruh telur di dalam atau di atasnya.Telur menetas dan larva makan inang dari dalam atau dari luar.Larva kemudian menjadi kepompong, dan ulat inang mati.Kadang-kadang ditemukan ulat mati tersambung ke kepompong yang sebesar ulat itu.Kepompong itu adalah kepompong tawon.Biarkan saja, supaya dapat menghasilkan tawon baru.Setelah keluar dari kepompong, tawon dewasa terbang dan kawin.Betina mencari ulat inang lagi untuk meletakkan telurnya.Seekor betina dapat meletakkan telur pada 100 ulat.

2.    Tawon braconid (tawon pinggang pendek) ( braconid wasps )
Famili Braconidae, Ordo Hymenoptera

Ada banyak jenis tawon braconid.Panjangnya 2-15 mm, berwarna hitam, coklat atau merah pada bagian tubuhnya. Berbagai jenis tawon braconid menyerang ulat, kutu, kepik, wereng dan serangga lain. Ada tawon braconid (namanya Leiophron helopeltidis) yang menyerang kepik pengisap (Helopeltis).Tawon braconid hinggap di atas ulat atau kepik dan meletakkan telur ke dalamnya.Kadangkala ditemukan ulat dengan tawon kecil di atasnya.Ulat itu sedang diparasit. Biarkan ia meletakkan telur ke dalam inang itu supaya menghasilkan tawon dewasa. Di dalam tubuh seekor ulat bisa terdapat 50-150 larva tawon.Ada pula jenis braconid yang memparasitkutu daun.Kutu mati, lalu tawon keluar dari lubang di punggung kutu.

Daur hidup
Telur dimasukkan ke dalam ulat atau serangga lain, yang menjadi inangnya. Telur menetas dan menjadi larva yangmemakan inang dari dalam.Akhirnya inang mati.Larva berubah menjadi kepompong.Kadang-kadang ditemukan ulat dengan 50-150 butir kepompong kuning di atasnya.Tawon dewasa keluar dari kepompong, terbang dan kawin.



3.    alat tachinid ( Tachinid Flies )
Famili Tachinidae, Ordo Diptera

Lalat tachinid kelihatan seperti lalat rumah tetapi bulunya lebih tebal. Lalat tachinid adalah parasitoid hama ulat jengkal yang efektif. Betina dewasa tachinid mendekati ulat yang sedang makan.Ada beberapa jenis lalat tachinid ini.Cara meletakkan telur tergantung pada jenisnya.Ada yang meletakkan telurnya di atas badan ulat. Ada juga yang meletakkan telurnya di atas permukaan daun yang akan dimakan oleh ulatnya.

Daur hidup
Lalat tachinid betina bertelur di atas permukaan daun di dekat ulat yang sedang makan atau di atas badan ulat.Telur tachinid menetas di atas atau di dalam badan ulat.Larva lalat tachinid kemudian menjadi parasitoid yang memakan badan ulat dari dalam hingga ulat tersebut tidak bisa jadi kepompong atau dewasa.Sedangkan larva lalat tachinid berubah menjadi kepompong yang jatuh ke tanah.Akhirnya dewasa keluar dari kepompong untuk kawin dan mencari inang lagi.
Lalat dewasa makan serbuk sari dari bunga. Tidak memakan pupuk kandang atau kotoran lain. Lalat aktif sepanjang hari.Lalat tachinid kadang-kadang beristirahat pada bunga.
 
4.    Lalat Jatiroto (Diatracophaga striatalis)

Serangga hama yang menjadi inang adalah Penggerek batang tebu ( Chilo sachariphagus ) Begitu ada batang tebu berdiri di kebun maka betinanya biasanya langsung mencari lubang yang sebelumnya sudah digerek oleh ulat Chilo. Lalat Jatiroto bertelur di dalam lubang tersebut.Jumlahnya dapat mencapai antara 10-500 butir setiap ekor betina dan dalam tempo 5 hari berubah menjadi ulat putih.Ulat itu dalam beberapa menit saja sudah agresif mencari mangsa.Dengan gerak cepat ulat putih menyerang penggerek Chilo yang berada dalam lubang tebu dan menghisap darahnya sampai mati kering.Ulat putih selanjutnya berkepompong dalam lubang tersebut, kemudian menjelma menjadi lalat dewasa seperti nenek moyangnya dahulu.Dengan matinya penggerek Chilo, batang tebu sehat kembali dan sari tebunya dapat diselamatkan.

PATOGEN SERANGGA HAMA

Seperti manusia dan binatang, serangga juga bisa kena penyakit. Penyakit serangga bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk mengendalikan banyak jenis hama. Penyakit disebabkan oleh organisme pathogen .Patogen adalah kategori ketiga musuh alami, disamping Predator dan Parasitoid.
 Banyak jenis patogen menyerang serangga.Ada patogen tertentu yang bersifat khusus, berarti patogen itu menyerang hanya satu jenis serangga.Ada juga patogen yang bersifat umum, yang dapat menyerang banyak jenis serangga.Ada banyak jenis patogen, di antaranya jamur (fungi), virus, bakteri, protozoa dan nematoda.

MACAM MACAM PATOGEN SERANGGA HAMA
1.    Jamur Beauveria bassiana (Bb) ( White Muscardine Fungus )
Beauveria bassiana, Kelas Hyphomycetes

Jamur Beauveria bassiana menyerang banyak jenis serangga, di antaranya kumbang, ngengat, ulat, kepik dan belalang.Jamur ini umumnya ditemukan pada serangga yang hidup di dalam tanah, tetapi juga mampu menyerang seranggapada tanaman atau pohon. Memang ada jenis Bb yang menyerang hama tertentu. Misalnya, Bb GB 1 menyerang Helopeltis pada tanaman teh dan dianjurkan untuk mengendalikannya. Jamur Beauveria bassiana berwarna putih , dan biasanya cukup kelihatan pada badan inangnya. Jika dilihat dengan kaca pembesar, spora jamur ini ternyata tumbuh berkelompok, sehingga berupa bola-bola spora.

Daur hidup
Jamur Beauveria bassiana tumbuh pada serangga, kemudian membuat spora (semacam biji). Spora lepas dari jamur dan dibawa angin atau air ke tempat lain. Jika spora kena serangga, bisa tumbuh menjadi jamur lagi.
 
2.    Jamur Trichoderma ( Trichoderma Fungus )
Trichoderma koningii, T. harzianum dan T. viride, Kelas Hyphomycetes

Jamur Trichoderma telah banyak dikembangkan untuk pengendalian penyakit jamur akar.Trichoderma koningii umumnya dapat diisolasi dari tanah yang diambil di lapangan, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan pada tempat itu juga.Spora jamur ini sangat cepat berkembang pada suhu 22-230 C. Kumpulan spora Trichoderma mulanya berwarna putihjernih kemudian menjadi kehijauan dan akhirnya berwarna hijau gelap.Trichoderma tidak mematikan secaralangsung jamur penyebab penyakit tetapi mengusir dari tanah sekitarnya.Hal ini terjadi karena pertumbuhan sporaTrichodermalebih cepat dibandingkan pertumbuhan spora jamurpenyebab penyakit. Jamur Trichoderma lebihefektifdigunakan untuk pencegahan penyebaran penyakit pada tanaman teh yang berada disekitar tanaman yangsudah terserang berat atau mati akibat jamur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar